Rusia Bantu Penyelidikan Kematian Yasser Arafat -->

Rusia Bantu Penyelidikan Kematian Yasser Arafat

Redaksi TNCMedia

The Jakarta Weekly, Ramallah - Presiden Palestina mengatakan, Rusia akan membantu penyelidikan kematian Yasser Arafat guna mengetahui apa sesungguhnya penyebab kematian pemimpin PLO tersebut.

Mahmoud Abbas berbicara dalam upacara di Ramallah menandai ulang tahun kedelapan kematian Yasser Arafat.

Rusia akan bergabung dengan penyelidikan internasional untuk menentukan apakah presiden Palestina pertama, Yasser Arafat, dibunuh seperti diduga sebelumnya
Ahli Perancis dan Swiss akan menggali kuburan Arafat di Ramallah akhir bulan ini dalam upaya untuk menemukan bagaimana ia meninggal setelah sebuah film dokumenter al-Jazeera pada bulan Juli menunjukkan bahwa ia dibunuh oleh racun radioaktif yang langka.



"Ada kerja sama penuh hari ini antara kami dan para peneliti Perancis dan ahli Swiss, dan juga dari pemerintah Rusia," kata Abbas . Arafat tewas dan dicurigai diracun di Perancis.
Abbas meminta Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta bantuan Moskow selama pembicaraan di Yordania minggu lalu, kata sumber Palestina.

Tuduhan kecurangan telah lama dikelilingi kematian Arafat.

Kasus ini kembali ke berita utama pada bulan Juli ketika sebuah lembaga Swiss mengatakan telah menemukan tingkat tinggi dari elemen radioaktif polonium-210 pada pakaian Arafat disediakan oleh janda Suha, yang menyerukan penggalian tubuh suaminya.

Polonium adalah zat radioaktif ditemukan telah membunuh mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko di London pada tahun 2006.

Tiga ahli forensik Perancis diharapkan untuk mengunjungi makam Arafat di Tepi Barat ibukota Ramallah pada tanggal 20 November 20, dan hakim menyelidiki berencana untuk mengunjungi empat hari kemudian, sebuah sumber diplomatik mengatakan.

Dipimpin oleh kepala intelijen pada saat kematian Arafat, tim forensik Palestina sendiri telah berulang kali bersitegang dengan peneliti Perancis atas pengawasan mereka pada penggalian yang dilakukan.

Pejabat Palestina Wasel Abu Yousef menggambarkan kontak dengan Perancis sebagai sedang berlangsung namun bersikeras bahwa menginterogasi setiap orang Palestina harus dilakukan melalui administrasi Abbas, "sebagai masalah kedaulatan," katanya.

Abbas juga pada hari Senin menuduh Qatar berbasis al-Jazeera dari "hyping" perselingkuhan.


Kerabat langsung Arafat sangat yakin pemimpin Palestina itu diracun Israel.
"Kami secara terbuka mengatakan bahwa pemimpin kami, pendiri kami dibunuh oleh Israel dengan racun. Mayoritas rakyat Palestina yakin ini," kata Nasser al-Kidwa, keponakan Arafat dan seorang pejabat senior di Abbas kelompok Fatah, pada hari Sabtu.(oce/The Guardian)


(photo by: Fadi Arouri/Xinhua Press/Corbis)