TUKANG tilang Bahasa Indonesia di Twitter ini dulunya anak ITB. Walau lulusan teknik, tetapi orang mengenalnya sebagai penggiat Bahasa Indonesia dan wikipediawan.
Siapapun pengguna Twitter, tentu tahu siapa Ivan Lanin. Ivan Lanin adalah seseorang penggiat Bahasa Indonesia. Aktivitasnya di Twitter antara lain membalas mention dan sesekali menebar inspirasi kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pria asal Minang ini menjadi tempat bertanya para jurnalis, redaktur media massa, penulis, dan wargamet tentang berbagai penggunaan kata, kalimat, dan istilah dalam bahasa Indonesia yang benar. Ia menjawab dengan cepat dan memuaskan.
Ivan Lanin termasuk orang yang aktif di Wikipedia. Sejak 2006, ia mulai membuat terjemahan dari bahasa asing ke Indonesia. Walau saat itu karena desakan kebutuhan, namun kebiasaan itu terbawa sampai sekarang. Justru saat ini ia lebih dikenal sebagai Wikipediawan.
1. Lulusan teknik kimia ITB
Percaya atau tidak, Ivan Lanin bukanlah seseorang dengan latar belakang pendidikan bahasa atau sastra. Ia tercatat sebagai lulusan teknik kimia ITB angkatan 1992. Lalu melanjutkan pendidikan magister Teknologi Informasi di UI
Mengira belajar tentang struktur dan komposisi kimia, ia merasa tertipu dengan teknik kimia karena nggak sesuai ekspetasi. Sekedar informasi, teknik kimia lebih banyak belajar tentang fisika, kalkulus dan pengaplikasian kimia dalam industri.
2. Pernah bekerja sebagai programmer
Setelah lulus kuliah, Ivan bekerja sebagai programmer pada salah satu perusahaan. Ia mulai belajar pemograman Linux saat SMA. Awal mulanya ia menekuni pemograman ketika diajak temannya dan membuat perusahaan rintisan waktu masih di ITB.
Setelah lulus kuliah, ia menjadi programmer di salah satu perusahaan. Saat mendapat tugas membuat program, Ivan lari ke Wikipedia karena kebutuhan mencari informasi tentang pajak. Setelah diselidiki, ia lebih banyak menemukan informasi dengan Bahasa Inggris, namun untuk Bahasa Indonesia informasinya sangat sedikit.
3. Belajar Bahasa Indonesia karena terpentok informasi
Ia menyadari mencari informasi dengan Bahasa Indonesia sangat sedikit dan terbatas. Dari situlah, ia tergerak membuat informasi tentang pajak dengan Bahasa Indonesia. Waktu masih jadi programmer, ia merasakan enaknya makan gaji buta karena keseringan membuat terjemahan Bahasa Indonesia di Wikipedia daripada membuat program.
Karena kontribusinya, Ivan mendapat penghargaan Bintang Kehormatan pada tahun 2010. Pada tahun 2016, ia menerima penghargaan Pembina Bahasa Indonesia dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai Peneroka Bahasa Indonesia Daring.
4. Insyaf setelah mengetahui kemampuan Bahasa Indonesianya hancur
Bukan hal yang mudah baginya mengingat sehari-hari terbiasa bicara dengan bahasa inggris. Keseringan menggunakan bahasa inggris membuat kemampuan Bahasa Indonesianya hancur. Ia mengaku kesulitan ketika mencoba menulis dengan Bahasa Indonesia.
Perlahan tapi pasti, kemampuannya semakin terasah dengan baik. Ia kembali belajar Bahasa Indonesia secara otodidak. Bahkan ia membuat beberapa akromin bahasa serta memperbaiki kualitas terjemahan Bahasa Indonesia. Hingga ia diangkat menjadi editor di Google Indonesia.
5. Bermimpi ingin membuat aplikasi tatanan bahasa dan ejaan untuk Bahasa Indonesia
Salah satu minpinya adalah ingin membuat aplikasi pencetak tata bahasa untuk bahasa indonesia. Cara kerjanya seperti Grammarly, begitu masukin kalimat maka tata bahasanya langsung terbentuk.
Walau banyak yang menganggap aplikasi tersebut mematikan ahli bahasa. Ivan justru menilai ini lebih baik daripada menilang orang yang Bahasa Indonesianya ngaco. Salah satu sikap yang ia pegang adalah bahwa bahasa bukan sekedar urusan formal, tapi juga informal baik lisan atau tulisan.
Kalau Anda mahasiswa teknik yang mikir belajar bahasa di luar bahasa pemrograman itu nggak guna. Coba tengok lagi Uda Ivan, dia yang lulusan teknik kimia ITB aja bisa Bahasa Indonesia. Kalau nggak mau belajar, nanti ngerjain skripsinya pakai bahasa apa? Bahasa Wakanda
Sumber : inet.detik.com | beritagar.id