PERTANYAAN RECEH: APA AGAMA ROCKY GERUNG?



Oce Satria/tukang kabar

YANG paling menarik pada Rocky Gerung adalah kemampuannya meringkas persoalan dalam beberapa kalimat pendek dan mudah dipahami. Tentu saja berbau filsafat, sesuai keahliannya.

Namun bagi kaum yang terpolarisasi pada dua blok ini, mencari ruang tembak untuk melemahkan lawan adalah dengan menggosipkan hal yang di Indonesia amat digemari, yakni pertanyaan "apa agamanya?" Pertanyaan khas Indonesia ini selalu muncul di pikiran jika melihat seorang tokoh, artis atau pesohor. Kita selalu ingin tahu keyakinan agama sang tokoh, dan kalau boleh tokoh terkenal itu berada  sekubu seagama dengan kita. Kepada Rocky pertanyaan ini juga dialamatkan. Jelasnya, agamanya dipertanyakan.

Tentang agama ini, Rocky Gerung pernah bercerita tentang pertemanannya dengan almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

"Dengan Gus Dur itu, beliau selalu mengucapkan selamat Natal kepada saya," kata Rocky. 

Sebagai orang Nasrani, ujar Rocky, dia sangat kagum dengan sikap Gus Dur. "Tapi saya katakan dengan Gus Dur bahwa saya ini tidak serius beragama, Gus," ujar Rocky.

Kemudian, kata Rocky, Gus Dur membalas dengan santai. "Saya juga tidak serius mengucapkan selamat," ujar Rocky menirukan ucapan Gus Dur sambil tertawa.

Di Jaya Suprana Show beberapa waktu lalu dia ditanya apa dia beragama Kristen? Lalu dia menjawab dengan enggan sambil membenarkan, “Ya di KTP.” 

Artinya secara legal iya, dia beragama. Karena memang di negara kita ini, semua orang wajib mengisi kolom agama dan kepercayaannya menurut aturan dan birokrasi.

Rocky memang seorang Nasrani. Namun dalam sikap politiknya, RG mendukung hak atheis untuk diakui di Indonesia. Alasan Rocky, hak itu didukung sila kedua dan keempat. Di sini RG bisa dikritik, bahwa ia memahami Pancasila secara parsial. Jika pandangannya dimunculkan dalam bentuk tindakan, ia akan bermasalah dengan hamba wet.

Rocky, dalam berbagai pernyataannya juga dikenal sebagai seorang sekuler. Bersetuju dengan dia dalam soal ini tentu tak masalah. Problemnya, paham ini ditentang umumnya ummat Islam.

Satu lagi yang patut digosipkan di sini adalah soal kata "dungu" yang sering ia lontarkan dan membuat orang blingsatan karenanya. Rocky menyebut, kata dungu yang ia maksud adalah tentang pernyataan yang tidak logis. Rocky mengatakan ia terbiasa menggunakan kosa kata ‘dungu’ untuk menggambarkan seseorang yang menjawab pertanyaan tanpa berpikir sistematis. Arti lain ‘dungu’, menurut Rocky: ‘Koherensi antara dua premis yang tidak memiliki kesimpulan. Rocky memilih meringkasnya dalam satu kata: dungu. Jadi kata dungu itu tidak tentang orang atau person, tetapi soal cara berpikir seseorang.

Itu pledoii Rocky.

Ada sebagian orang yang menilai bahwa Rocky tidak tepat menyampaikan pikirannya yang didasari filsafat  di forum publik, seperti media massa. Pikiran itu lebih cocok diperkenalkan di ruang kelas. Tapi, nyatanya Rocky Gerung ingin memperlihatkan kemampuan penalarannya dalam bidang filsafat di ruang terbuka. Ia tak peduli cara itu bisa saja tidak mengubah kemungkinan bahwa definisi dalam masyarakat dapat berubah karena definisi sendiri tidak mutlak. Namun faktanya, sebagian masyarakat -- awam sekalipun -- paham apa yang disampaikan Rocky. Buktinya, kalimat-kalimatnya sering dikutip, disebarluaskan, dan disimpan di kepala warga masyarakat. Bahkan di kepala pembencinya.

Jika ia memiliki banyak perbedaan dengan umumnya ummat Islam, lalu kenapa ia dielu-elukan di satu blok dan dicaci maki oleh blok lain? Tiada lain karena pernyataan-pernyataan Rocky telah mewakili pikiran blok yang mengelu-elukan (kritik pada penguasa), dan sebaliknya membuat dongkol blok lain yang menyanjung rezim. 

Tapi, ummat Islam, selama ini tidak akan memberikan aplaus selama-lamanya. Ada saatnya kelak Rocky akan ditentang oleh blok yang hari ini mengaguminya. Tiada lain karena ummat Islam Indonesia tak pernah fanatik memberikan persetujuan. Lihat saja, Yusril, yang dulu disukai sekarang tidak disukai, Ustad YM pun begitu.  

Hari ini pendukung 01 membenci Rocky karena suara Rocky menggerus elektabilitas pilihannya. Meski yang dikatakan Rocky benar sekalipun. Lalu disigilah siapa Tuhannya Rocky demi membenturkan pendukung 02 dengan kenyataan bahwa Rocky itu non muslim, atheis, sekuler dll yang nyatanya pendukung 02 tetap bergeming dengan kekaguman dan persetujuannya pada Rocky.

Seorang followernya menyebutnya begini:  "Iya, dia sekuler untuk agamanya sendiri....  Setidaknya, kami tidak mengambil sekulernya, tapi akal sehatnya. Itu."

Itu mungkin pas dengan pesan Rocky: 

"Skeptis adalah hakekat akal. Supaya anda tak jadi pemuja."

Skeptis itu meragukan, tidak menfinalkan asumsi.***

Selamat Senja
Graha Pena, PekanbaruMX
29 Januari 2019
TNCMedia

Dukung editor dan penulis via Bank Rakyat Indonesia (BRI) No Rek: 701001002365501 atau BRI No Rek: - 109801026985507

Lebih baru Lebih lama