Coronavirus, Statistik Epidemiologi , Fakta, dan Hoax




Oleh: Drh.Moh Indro Cahyono
Peneliti virus & praktisi penanganan wabah penyakit hewan 



WABAH coronavirus dimulai di daerah Wuhan, China sejak akhir Desember 2019, dan terus mewabah hingga saat ini (48 hari pasca wabah pertama). 

Ada 4 hal yang menarik buat saya selama 48 hari pengamatan terhadap penyebaran wabah coronavirus ini :

1. STATISTIK EPIDEMIOLOGY CORONAVIRUS

Statistik jumlah korban meninggal yang bertambah + jumlah kasus yang bertambah TAPI tingkat mortalitas tetap. Saat korban meninggal 600 dari jumlah kasus 24.000, tingkat mortalitas = 2%. Saat hari ini korban meninggal jadi 1.400 dari jumlah kasus 48.000, tingkat mortalitas = tetap 2% bahkan yg sembuh total mencapai 4.700 pasien.

Jika pernah belajar statistik epidemiologi maka jelas kasus wabah coronavirus ini meskipun memiliki tingkat sebaran morbiditas yang cepat, tapi tingkat mortalitas (kematian) masih rendah di kisaran 2% = ada 98% orang yang sakit dan akan sembuh, sementara 9% sembuh total dalam 48 hari.

2. IMMUNOLOGY CORONAVIRUS

Sekarang kita coba melakukan analisa dari sisi ilmu immunology. Kuman dan virus apapun yang masuk ke dalam tubuh manusia akan segera direspon pertama kali oleh sistem immun non spesifik sehingga kita akan bersin + meler pada hari pertama sampai hari ke-2 pasca infeksi, diikuti oleh demam + batuk selama hari ke-3 sampai hari-7.

Pada hari ke-8 sampai ke-14 badan akan lemas, tapi kita akan sembuh di hari-15. 

Kenapa hal ini bisa terjadi ? Karena Tuhan menciptakan sistem immune dan sel memory untuk semua mahluk hidup agar bisa survival. Setelah paparan pertama maka sistem kekebalan spsifik akan merespon dengan memasukan data virus ke sel memory untuk membuat Ab (antibody) spesifik coronavirus yang akan diproduksi di hari-7. Hari-8 sampai hari-14 Ab diproduksi besar-besaran oleh tubuh sehingga manusia akan kebal terhadap coronavirus di hari-15. Dan jika ada coronavirus yang masuk lagi setelah hari-15 maka Ab akan dikeluarkan otomatis oleh tubuh yang sudah punya data coronavirus di sel memory dalam waktu 24 jam, BUKAN dalam waktu 7 hari lagi. Ini yang membuat 98% pasien bertahan hidup & 9% sembuh total BAHKAN TANPA VAKSIN.

3. VIROLOGY CORONAVIRUS

Struktur coronavirus adalah virus beramplop yang diselubungi oleh glikoprotein. Semua virus beramplop akan HANCUR jika terkena pelarut lemak seperti sabun, desinfektan apa saja, cairan cuci piring, cairan pembersih lantai, cairan pemutih pakaian. Menerapkan gaya hidup bersih dengan langsung mencuci pakaian setelah dari luar rumah + cuci tangan + sering mengepel lantai + sering mandi akan sangat mengurangi paparan virus dari luar ke dalam badan manusia, karena amplop protein coronavirus akan hancur terkena semua cairan pembersih tersebut.

4. HOAXOLOGY CORONAVIRUS

Satu-satunya hal yang membuat coronavirus kelihatan sangat menakutkan dan membuat semua orang berpikir besok kiamat adalah ilmu HOAXOLOGY. Berita tentang azab tuhan bahkan ruqyah yang dihembuskan masih ditambah lagi isu ZOONOSIS coronavirus di atas ketakutan rakyat Indonesia. Ayam, anjing, kucing, babi, sapi & semua hewan ternak tidak menularkan coronavirus ke manusia (zoonosis). Bahkan kelelawar yang katanya menularkan coronavirus ke manusia juga masih hipotesis (kemungkinannya belum jelas). 

Coronavirus adalah wabah dan musibah bagi seluruh umat manusia apa pun negaranya. Tapi saya masih percaya bahwa Tuhan memberikan kita sel memory untuk bertahan hidup dan otak buat berpikir. Saya akan menjaga kebersihan diri saya, mengkonsumsi vitamin C + E untuk menaikan Ab saya, dan tidak akan membuat panik rakyat dengan memposting berita HOAX untuk menimbulkan kepanikan rakyat.

Semoga bermanfaat, selamat berjuang. (*)


Note: Judul semula: CoronavIrus Menurut Saya

TNCMedia

Dukung editor dan penulis via Bank Rakyat Indonesia (BRI) No Rek: 701001002365501 atau BRI No Rek: - 109801026985507

Lebih baru Lebih lama