Kronologi Dua Warga Depok yang Diduga Terpapar Corona





TheJakartaWeekly, Depok -- Wali Kota Depok, Jawa Barat, Muhammad Idris Abdul Somad mengatakan, ada sekitar 50 orang lebih yang berinteraksi dengan dua pasien positif virus corona. Sebab itu, pihaknya tengah mencari keberadaan mereka.

“Penegasan, yang positif dua corona, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban,” tutur Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020) seperti dikutip Liputan6.com

Menurut Idris, 50 orang tersebut mencakup petugas medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan pasien di rumah sakit tersebut. Sebab, dua korban virus corona sempat memeriksakan kesehatannya di sana.

“Memang ada beberapa pasien yang mengeluh flu di rumah sakit, tapi belum terbukti,” katanya.

Kini Pemkot Depok mengawasi setiap keluhan dan laporan yang masuk ke setiap lembaga medis, termasuk puskesmas dan rumah sakit. Idris berharap setiap lapisan masyarakat dapat sigap memberikan informasi terkait virus corona di lingkungannya.

“Tetangga sekitarnya kami masih cari informasi yang lain ya,” Idris menandaskan.


Diketahui Sejak 22 Januari

Dua warga Depok sempat diduga terpapar virus Corona beberapa hari lalu. Satu warga dari Kecamatan Cinere dan satu lagi warga Kecamatan Pancoran Mas.

Namun, hal itu baru pertama kali disampaikan ke publik oleh Dinas Kesehatan Depok (Dinkes Depok) melalui rilis yang dimuat di dinkes.depok.go.id pada Kamis 30 Januari 2020.

Sedangkan berdasarkan rilis tersebut, temuan kasus pasien terduga pertama terjadi pada Rabu 22 Januari lalu, bahkan pasien sudah masuk ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Sementara itu, pada Jumat 24 Januari, Kepala Dinkes Depok pernah menyebut dalam rilis 'tentang kewaspadaan terhadap virus Corona', bahwa belum ada satu pun warga Depok yang dinyatakan sebagai pasien terduga terinfeksi virus Corona.

Tapi, Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Depok, Umi Zakiyati, mengaku pihaknya mengetahui ada warga Depok yang terpapar virus Corona sejak Rabu, 22 Januari 2020.

Saat ditanya alasannya, dia mengatakan ada urusan teknis yang harus terlebih dulu dipastikan keabsahannya, sebelum jadi konsumsi publik.

"Alasan kami tak langsung menginfokan, karena harus menunggu kepastian dari hasil tes laboratorium dan kelengkapan berkas laporan," jawabnya.

berdasarkan rilis tersebut, hasil tes laboratorium sudah keluar dua hari kemudian dan hasilnya negatif. Lantas, mengapa Dinkes Depok tak segera mengumumkannya ke publik?

Kronologi dua warga Depok yang diduga terpapar

Dalam rilis Dinkes Depok itu, disebutkan pasien pertama (R), warga Cinere melakukan perjalanan ke Tiongkok selama empat hari dari 18 Januari sampai 20 Januari 2020.

R bahkan sempat sakit saat berada di sana, sebelum pulang ke Indonesia. Begitu sampai ke Tanah Air, dia langsung berobat ke RS Pondok Indah. Tak mau ambil risiko, R kemudian dirujuk ke RSIP Sulianti Saroso.

Selama dua hari ia dirawat, dan pihak rumah sakit melakukan pengambilan sampel lendir dari hidung serta tenggorokannya. Dari hasil tes laboratorium, ia dinyatakan negatif virus Corona.

Hal yang sama juga berlaku untuk pasien kedua (D) warga asal Pancoran Mas. Awalnya, dia berkunjung ke Tiongkok sedari 12 Januari sampai 18 Januari.

Berselang 10 hari kemudian, ia menjalani pengobatan di RS Permata Depok dengan keluhan layaknya gejala utama penyakit Corona seperti demam, batuk, dan nyeri tenggorokan.

Pasien ditangani sesuai standar penanganan virus Corona, hingga dilakukan rujukan ke dokter spesialis Paru RSPI Sulianto Saroso. Dari hasil pemeriksaan, ia diputuskan tak perlu masuk ruang isolasi dan tak lama setelah itu diberi izin pulang.(oce/wartadepok/PRdepok)
TNCMedia

Dukung editor dan penulis via Bank Rakyat Indonesia (BRI) No Rek: 701001002365501 atau BRI No Rek: - 109801026985507

Lebih baru Lebih lama